Santa Laurensia: “Time for the young generation to take action”

Ibu Maria Rosyati (atau akrab dipanggil Bu Rosy), Energy Manager Santa Laurensia School, mengungkapkan kebanggannya yang tak terkira menjadi salah satu “Top 3 for Best School” di kompetisi Home and School Energy Champion 2012. “Bangga sekali rasanya, terutama terhadap anak didik kami. Mereka adalah anak-anak muda yang paham dengan keadaan saat ini dan mereka berusaha untuk ikut ambil bagian dalam menghadapinya.” kata Bu Rosy. The award gives affirmation to the school’s ‘Go Green’ effort. Senang mengetahui bahwa usaha hemat energi yang dilakukan mendapatkan pengakuan dan bahwa banyak pihak yang memang memperhatikan usaha yang mereka lakukan selama ini. Since the beginning, they have been trying to promote green lifestyle as a cool lifestyle.

Untuk selanjutnya, menurut Ibu Rosy, Santa Laurensia masih akan fokus pada kegiatan memilah sampah dan mematikan lampu, karena sejauh ini hal itu memiliki dampak yang besar pada pembentukan karakter green lifestyle. “Santa Laurensia mempunyai kelompok relawan bernama Dr. Green yang lahir tahun 2009,” Ibu Rosy menjelaskan. Theysee the result especially in 201 when students feel ashamed if they don’t put trash in the trash bin. Mereka memiliki motto “Sekecil apapun aksinya, yang penting saya sudah melakukannya”. Motto tersebut membuat para relawan bangga dengan kegiatan Go Green di sekolah mereka. Itu juga merupakan jawaban yang para relawan berikan kepada mereka yang masih suka menyepelekan aksi Go Green.

Santa Laurensia plans to keep developing their energy efficiency strategies.Bu Rosy menambahkan, “Dalam waktu dekat, pada tanggal 10 November, tim Dr. Green dan energy warrior akan membuat seminar perubahan iklim dan akan merekrut relawan baru dari siswa kelas X”. Setelah itu mereka akan membuat program pengembangan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Kalau nggak keren, apa dong namanya?

Tirza Chrissentia: Hemat Energi Itu Menguntungkan

Perasaan bangga dirasakan oleh Tirza Chrissentia dari Sekolah Santa Laurensia. “I feel proudbecause from hundreds of participant, I can be in the Top 3,” Tirza expressing her feeling. Tirza mengakui bahwa kompetisi ini membuatnya menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam hal menghemat energi listrik. Tirza berharap akan dapat terus menerapkan penghematan energi di manapun ia berada.

Tirza mengakui bahwa ia tidak menyangka sama sekali akan menang, “Memang berharap sih untuk menang, tetapi kompetitornya juga banyak.” Tirza pun bercerita bahwa awalnya di rumahnya tidak ada yang mengetahui tentang vampir energy. Contohnya, awalnya penghuni rumah sering tidak mencabut charger handphone dari stop kontak ketika sudah selesai digunakan. Eventually, everybody started to beaware about this.Mereka mulai mencabut kabel-kabel yang tidak terpakai dari stop kontak dan mengubah suhu AC menjadi 24-25 Celcius agar lebih hemat energi.

Salah satu tantangan yang dialaminya selama memperkenalkan gaya hidup hemat energi ke orang-orang di rumah adalah masih sering lupanya orang-orang untuk mencabut kabel-kabel tidak terpakai. “Apalagi orangtua, harus sering diingatkan,” lanjut Tirza. After a while, everyone in the house could feel the benefit of living in an energy efficienct environment. “Tidur lebih nyaman karena tidak kedinginan dan tidak gampang sakit.” Orangtua Tirza juga merasakan efek dari efisiensi energi yang dilakukan di rumah mereka, yaitu tagihan listrik yang berkurang.

See? Hemat energi itu menguntungkan, kan?

Yosafat Hans Wijaya: Lestarikan Bumi Dengan Efisiensi Energi

Murid Santa Laurensia ini awalnya tidak percaya kalau dirinya menjadi 3 terbaik dalam kompetisi Home and School Energy Champion ini. “Saya senang sekali mendapatkan penghargaan ini,” aku Yosafat Hans Wijaya. Menurut Hans, program ini memberikan pengetahuan yang banyak dan bagus untuk Indonesia dan dunia. Hans juga bersyukur bahwa ia bisa meninggalkan sebuah prestasi yang baik untuk sekolahnya. Hans also plans to use LED lights for his house. Nggak hanya itu, Hans dan teman-temannya sesama Energy Warriors di Santa Laurensia juga sedang merancang sebuah proyek untuk menyebarkan kebiasaan baik ini ke sekolah-sekolah lainnya. So cool!

Hans tidak pernah menyangka sama sekali kalau ia akan menang. “Saya nggak pernah memenangkan tantangan bulan. Saya juga nggak selalu mengikuti kuis-kuis di Twitter. Makanya, saya tidak menyangka sama sekali akan naik ke podium untuk menerima penghargaan,” ungkapnya.

Lalu apa yang selama ini Hans lakukan sebagai Energy Warrior? Nggak sedikit! Contohnya, Hans selalu mencabut semua charger, terutama laptop dan printer, setelah digunakan, Hans memperhatikan penggunaan lampu, kipas angin dan exhaust fan. Hans juga memastikan bahwa ketika ruangan ditinggal alat-alat tersebut harus dalam keadaan mati. Jika menggunakan pendingin ruangan, Hans memastikan bahwa pintu ruangan tertutup. Hans juga memanfaatkan timer yang tersedia, agar AC otomatis mati menjelang pagi hari. Bicara soal hambatan, Hans tidak merasa menemui kesulitan yang besar. Kadang dia merasa sedikit repot jika harus mencolokkan kembali kabel sebelum digunakan, tetapi lama-lama hal tersebut menjadi kebiasaan. According to him, each family member must also remind each other and do a ‘sweeping’ around the house before leaving it.

Dampak yang dirasakan secara ekonomi mungkin hanyalah berkurangnya tagihan listrik rumah tapi Hans merasakan manfaat yang jauh lebih besar daripada itu. Dirinya jadi menyadari bahwa energi perlu dilestarikan. “Jika program ini terus dijalankan dan disebarkan ke masyarakat luas, menurut saya akan banyak dampak positifnya, seperti penghematan penggunaan subsidi energi, pelestarian sumber daya alam dan pengurangan efek gas rumah kaca.” Hans mengakui bahwa sekarang anggota keluarganya menjadi lebih waspada terhadap kebocoran energi listrik, terutama penggunaan lampu. “Semoga bukan hanya lampu yang akan terus diperhatikan, tetapi juga peralatan listrik lainnya,” ujar Hans menutup perbincangan dengan tim Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia atau EECCHI.

Madania School: Green Program for Energy Efficient Environment

Dari Sekolah Madania, kami berbincang dengan Ibu Alfi Afifah, selaku kepala sekolah sekolah, mengenai penghargaan yang diterima oleh sekolahnya. “Kami sangat senang dan bangga sekali sewaktu diumumkan menjadi finalis.” Namun yang lebih penting lagi, murid-murid merasakan bahwa kerja keras mereka selama ini dihargai dan memberikan hasil. Being a finalist also gives good and positive image towards Madania School.  Dengan terpilihnya Madania menjadi finalis, menunjukkan bahwa Madania berhasil dalam menjalankan program efisiensi energi. This means Madania must set a good example for other schools that wants to do energy efficiency.

Menurut Ibu Alfi, perilaku dan kebiasaan hemat energi yang sudah terbangun selama ini harus tetap dijalankan dan diteruskan ke generasi selanjutnya. “Program utama sekolah kami setelah ini adalah mengkampanyekan budaya hemat energi ke sekolah-sekolah yang lain di sekitar kita dan juga rumah-rumah yang terkait dengan Madania.” Thru this community relation, we hope to deliver the main message of efficiency energy. Bu Alfi menambahkan bahwa Sekolah Madania juga akan menyusun Green Program berikutnya dengan lebih matang. “Salah satunya adalah menyusun program less paper, sebelum akhirnya bisa mencapai tahap paperless,” demikian Ibu Alfi mengakhiri perbincangannya dengan Tim EECCHI.

Global Jaya International School: “We will keep doing energy efficiency”

 

 

 

 

 

 

 

 

Chris Chambers(Head of School)

Tim Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia atau EECCHI kembali berbincang-bincang dengan Bapak Nanang selaku Energy Manager  yang mewakili Head of School  Global Jaya International School, Mr. Chris Chamber. We asked Pak Nanang about being the Top 3 for Best School in the competition. “Tentunya kami sangat senang dengan penghargaan yang diberikan kepada Global Jaya”, ungkap beliau dengan bangga. “Apalagi Global Jaya masuk ke dalam dua kategori sekaligus yaitu Best School dan Best Home”. They announce this wonderful news through out the Global Jaya community and everyone was excited.

Global Jaya International School merupakan sekolah internasional dengan fasilitas yang serba ada dan luas sekolah lebih dari 7,5 hektar. Namun demikian mereka membuktikan bahwa mereka dapat bersaing dan akhirnya menjadi satu-satunya sekolah internasional yang mendapatkan penghargaan dalam Energy Champion 2012 ini. Pak Nanang menambahkan juga bahwa mereka akan tetap melanjutkan apa yang selama ini sudah dilakukan. Mr. Chris Chambers as Golobal Jaya Principal also remind them that even though the competition is over, but energy efficiency effort must and will be continued.

Sugi Anto: Kompetisi Berakhir, Hemat Energi Jalan Terus!

Mau tau siapa saja Energy Warrior of The Year yang memenangkan Home and School Energy Champion 2012? Kenalan yuk sama Sugi Anto! Sugi yang merupakan siswa SMP Insan Cendekia Al Muslim ini nggak hanya menjadi Energy Warrior of The Year, tapi keluarga Sugi Anto juga merupakan pemenang dari Kategori Best Home. Wah, keren! Sugi dan keluarga merasa sangat bangga atas kemenangannya. “Aku sama sekali nggak nyangka!” ujarnya. Sugi Anto menambahkan bahwa kemenangan ini memberikan kebanggaan tersendiri untuk anggota keluarganya di rumah.

Meski kompetisi sudah berakhir, Sugi berjanji akan tetap hemat energi. Bahkan, ia sudah memiliki ide cara-cara lain yang bisa dilakukan untuk menghemat energi. Ibu Ipu, SMP Insan Cendekia Al Muslim Energy Manager, also said that she would form an energy saving group. “Saya akan ikut dalam grup tersebut,” tambahnya. Para energy warrior SMP Insan Cendekia juga dimintanya untuk menyiapkan presentasi efisiensi energi untuk dipresentasikan kepada adik-adik di SD Insan Cendekia Al Muslim.

EECCHI Awards: Competition results!

 

Hi, Energy Champions!

Tidak terasa berbagai kegiatan Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia atau EECCHI sudah sampai pada akhir perjalanan, yaitu penyerahan penghargaan yang diadakan lewat “EECCHI Awards for Public in Energy Efficiency”.The last couple of months EECCHI has done some competitions and knowledge sharing among all the participants. Sekarang waktunya untuk mengumumkan pemenang setiapkompetisi. Seluruh peserta dan perwakilan hadir dalam acara penyerahan pernghargaan yang dilaksanakan pada Sabtu, 6 Oktober 2012 lalu, bertempat di Grand Capitol Ballroom, Manhattan Hotel, Jakarta. Penghargaan diberikan untuk berbagai kompetisi, yaitu Capacity Building for Local Goverments dan Best Home, Best School, Best Home and School, Best Energy Manager & Energy Warrior of the Year untuk Energy Champion 2012.

 

Jam 09.00 para undangan dan peserta mulai berdatangan. Banyak sekali teman-teman peserta yang hadir sudah tiba di lokasi. While waiting for the awarding ceremony, guests enjoyed fun energy efficiency-themed games held. Berbagai permainan berhadiah seperti Ular Tangga Raksasa, permainan detekfif Energy Efficiency, Energy Efficiency Family Feud, photo booth, face painting dan pledge signing dapat diikuti oleh semua yang hadir. Those who participated in the games have a chance to win delicious cupcakes. Yum! Selain para peserta, hadir juga para tamu kehormatan dan tentunya Bang Konser. Bang Konser pun ditemani oleh vampir hemat energi yang baik hati dan senang berfoto bersama teman-teman. Guests could also visit EECCHI Architecture Exhibition Booth displayed at the event.

 

Tepat jam  10.00 acara penghargaan dimulai dan dibuka oleh penampilan Tari Piring oleh Liga Tari UI. A very beautiful dance performance!Setelah itu acara dilanjutkan dengan penayangan video singkat mengenai berbagai program yang diadakan oleh EECCHI. Tak lupa sambutan diberikan oleh Ir. Maryam Ayuni, Direktur Konservasi Energi dan H.E Martin Bille Hermann, selaku Duta Besar Kerjaan Denmark. Seusai kata sambutan, video Home and School Competition karya para peserta Energy Champion 2012 diputar.

Lalu, siapa saja yang menjadi pemenang Energy Champion 2012? Ini kita daftarnya:

Best Energy Manager     :  Ibu Ipu Puspita Dewi (SMP Insan Cendekia Al Muslim)

Best Home                      : 1. Kediaman keluarga Sugi Anto (SMP Insan Cendekia Al Muslim)

2. Kediaman keluarga Yosafat Hans Wijaya (Santa Laurensia)

3. Kediaman keluarga Tirza Chrissentia (Santa Laurensia)

Best School                     : 1. Santa Laurensia

2. Madania

3. Global Jaya International School

Best Home and School   : 1. SMP Insan Cendekia Al Muslim

2. SMA Insan Cendekia Al Muslim

3. Global Jaya International School

Energy Warrior of The Year:

–          Muhammad Aditya Hilmi (Sekolah Madania)

–          Sugi Anto (SMP Insan Cendekia Al Muslim)

–          Muhammad Riski Alkamal (SMA Insan Cendekia Al Muslim)

–          Hanif Rafif (SMA Al Azhar Syifa Budi)

–          Natya Admira (Global Jaya International School)

–          Zoya Marie (Sekolah Santa Laurensia)

–          Luke Verdien Wiranegara (SDS Model Islamic Village)

Sebelum acara dilanjutkan, hadirin kembali disuguhkan video perjalanan 4-Week Challenge yang merupakan bagian dari Capaticity Building for Local Governments untuk kompetisi kantor pemerintah paling hemat energi. Siapa saja pemenangnya? Ini dia!

1. Sumatera Selatan        : Peserta terbaik wilayah Sumatera

2. Jawa Tengah                 : Peserta terbaik wilayah Jawa-Bali

3. Sulawesi Utara             : Peserta terbaik wilayah Kalimantan-Sulawesi

Selain itu EECCHI juga memberikan penghargaan kepada instansi yang berpartisipasi dalam Energy SWITCH, program bantuan yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan EECCHI kepada institusi untuk hemat energi melalui langkah yang tidak memakan biaya besar, yaitu perubahan perilaku. Instansi tersebut adalah The Body Shop Indonesia, PT. Nutrifood Indonesia, PT. Len Industri, Hotel Ibis Malioboro, Malioboro Mall Yogyakarta, Sampoerna School od Business, DHL Indonesia, PT ISBG Communications dan Yayasan Indecon.

Congratulations to all EECCHI award winners! Thank you very much for participating. You are all winners and future energy warriors.

Keep saving the energy! 🙂

ImageImageImageImage

 

Go Green Curriculum for a Better Future – Bunda Mulia International School

Image Image

“Di Bunda Mulia International School, kami mengadakan kegiatan yang tidak secara langsung berhubungan dengan efisiensi energi, namun ada kaitannya dengan green living atau gaya hidup ramah lingkungan”, demikian dikatakan Kepala Sekolah, Ibu Usha Ramachandran. Hal-hal tersebut diantaranya adalah membuat kebun sayur dan buah di belakang sekolah, yang juga bisa menjadi media edukasi mengenai cara bercocok tanam. They also recycle trash and use a recyclable material for their daily activity. Salah satu contoh, jika ada murid yang merayakan ulang tahun di sekolah, orangtua dihimbau untuk tidak mengunakan peralatan makan yang sulit didaur ulang seperti styrofoam.

 

Ibu Usha menambahkan bahwa jika menginginkan efisiensi energi menjadi sebuah gaya hidup, kebiasaan atau perilaku yang melekat dan terus dilakukan oleh semua pihak, maka pemerintah harus memasukkan efisiensi energi ke dalam kurikulum pelajaran sekolah. “Kita semua ingin go green namun belum tentu semuanya mengerti apa yang harus dilakukan”, kata Ibu Usha.

 

Beberapa tantangan juga dialami oleh Bunda Mulia, seperti bagaimana caranya agar kebiasaan ini benar-benar melekat dan menjadi bagian dari gaya hidup murid dan seluruh anggota sekolah Bunda Mulia. Some parents need time to understandthe importance of energy efficiency but the school never gets tired explaining the necessity of this action.   

 

Maju terus, pantang mundur, Bunda Mulia!

Menang Bukanlah Tujuan Utama – Bunda Mulia International School

Image

Apa tujuan utama Bunda Mulia International School (BMIS) terletak di Jalan Lodan, Ancol, Jakarta Utara ini mengikuti Home and School Energy Champion 2012? “Bukan untuk menang, tapi untuk mengubah perilaku seluruh bagian sekolah”, papar Kepala Sekolah BMIS, Ibu Usha Ramachandran. Bunda Mulia International School also believes that the learning the student experiences should be meaningful and relevant. Their unique curriculum is designed to suit the needs, interest and culture of the students. Menurut Ibu Usha, efisiensi energi adalah salah satu materi yang perlu diajarkan agar menjadi kebiasan baik.

 

Seluruh bagian sekolah turut berpartisipasi dalam kompetisi ini – dari murid, guru dan seluruh staff sekolah.  Sejauh ini beberapa hal telah dilakukan Bunda Mulia untuk mendukung efisiensi energy seperti contohnya dalam hal penggunaan pendingin ruangan, jam 7 sampai sampai 9 pagi semua AC di sekolah dimatikan. Setelah itu, kelas hanya boleh menyalakan 1 AC meskipun rata-rata di setiap kelas ada 3 AC. Jika ingin menyalakan lebih dari 1 AC, murid harus ijin terlebih dahulu ke guru kelas. Suhu yang awalnya 16 derajat Celcius juga diubah menjadi 24 derajat Celcius. Selain itu, cara bertahap sekolah mengganti lampu yang digunakan dengan lampu hemat energi.

 

Bunda Mulia International School

Jl. Lodan Raya No. 2, Jakarta Utara, 14430

Phone: 690 9742/691 9405

Email: operation@bims.or.id

Website: http://www.bmis.or.id

Article and Architecture Competition: The Outstanding Winners

Image

Hello, Energy Warriors!

Sabtu, 15 September 2012 kemarin, teman-teman kita berkumpul kembali di Museum Listrik dan Energi Baru, Taman Mini Indonesia Indah. Mereka berkumpul untuk acara presentasi finalis serta pengumuman pemenang 2 tantangan Home and School Energy Champion 2012 sekaligus, yaitu Article Competition dan Architecture Competition.

Di Article Competition yang bertemakan “Energy Efficiency in Our Daily Life” merupakan kompetisi individual. Each participant may submitted only one article and the article submitted must have never been published or submitted in other competition before. Peserta diperbolehkan menggunakan Bahasa Indonesia, namun penggunaan Bahasa Inggris akan mendapat keuntungan lebih. Panjang tulisan tidak boleh lebih dari 2500 kata dan harus mengikuti tata cara menulis artikel yang benar, seperti misalnya dalam hal penulisan fakta yang didapat dari sumber referensi tertentu. Relevance aspect includes: relevance to energy efficiency, relevance to energy awareness, relevance to situation in Indonesia and relevance to global warming. Juri juga menilai berdasarkan kreativitas, bahasa yang digunakan dan luas/dalamnya cakupan penulisan.

Untuk Architecture Competition, peserta mengikuti kompetisi dalam bentuk kelompok dengan maksimal anggota 5 orang. The competition challenges the team to make a design for their home/school to be more energy efficient. Setiap tim membuat maket sederhana untuk dipresentasikan. Desain dalam bentuk gambar juga diperbolehkan. Each team is allowed to use any material for the mockups such as Lego, toys, board, etc.

Setiap tim hanya diperbolehkan untuk menyertakan satu desain dengan ukuran maket maksimal 1×1 meter. Peserta harus mengirimkan foto maket atau desain gambar disertai dengan proposal yang menjelaskan desain tersebut. Shortlisted teams will receive notification for the second phase of selection. Dalam seleksi tahap kedua ini, peserta melakukan presentasi desain di depan publik dan juri.

Acara di Museum Listrik dan Energi Baru tersebut tidak hanya berisi presentasi para finalis kompetisi, namun juga terdapat pameran hasil karya arsitektur para finalis dan permainan seru. Setelah seluruh finalis Article dan Architecture Competition melakukan presentasi di depan juri dan publik yang hadir, pemenang kompetisi pun diumumkan.

Pemenang pertama Article Competition adalah oleh Tiffany Citra dari Santa Laurensia. Pemenang kedua adalah Nadira Sjarif dari Global Jaya International School dan pemenang ketiga adalah Maula Nadia dari Madania School. Masing-masing pemenang berhak atas satu buah iPad 2. Asik banget, ya! Selain ketiga pemenang utama, Article Competition juga memberikan Honorable Mention kepada Hana Safira Nabilla dari Global Jaya International School dan Khairena Zhafran Dary dari Madania.

Sedangkan untuk Architecture Competition, pemenang pertama, kedua dan ketiga seluruhnya dimenangkan oleh tim dari Santa Laurensia School, yaitu: Tim 8 (Leonardo Ardianto and friends) sebagai pemenang pertama, Tim 6 (Raymond Winnoto and friends) sebagai pemenang kedua dan pemenang ketiga yaitu Tim 13 (Calvin and Clarens). Masing-masing tim berhak atas hadiah berupa uang tunai. Honorable mention Architecture Competition didapat oleh Tim 7 (Kezia Alaia dan Patricia Devina) dari Madania serta Tim 12 (Rebecca Florentine dan Michelle) dari Santa Laurensia.

Great job for all participants. Congratulations to all the winners! We hope the competition incites your sense of creativity, especially in energy efficiency.

 

EECCHI Awards for Public in Energy Efficiency

Energy Warriors, datang yuk ke:

 

EECCHI Awards for Public in Energy Efficiency

Sabtu, 6 Oktober 2012

Jam 09.00-14.00 WIB

di Grand Capitol Ballroom, Manhattan Hotel, Jakarta

 

Jangan lewatkan berbagai acara seru!

–         Penghargaan buat pemenang lomba Home and School Energy Champion 2012 yaitu Best Home, Best School dan Best Energy Warrior dari setiap sekolah. Siapa ya kira-kira pemenangnya? 😉

–         Pemutaran film dokumenter Home and School Energy Champion 2012 di mana kita bisa nonton sambil makan popcorn dan gula kapas!

–         Berbagai permainan seperti Ular Tangga Raksasa, permainan detekfif Energy Efficiency, Energy Efficiency Family Feud, photo booth, face painting dan pledge signing. Yang menang bisa dapat hadiah!

–         Ada juga penghargaan untuk 9 pemerintah provinsi dan 10 perusahaan yang sudah menerima Tantangan Efisiensi Energi dari EECCHI

 

Ayo datang ramai-ramai sama teman-teman! See you!

Creating a creative problem solver

Image

Bapak Nanang Kurniawan selaku Energy Manager Global Jaya International School mengatakan bahwa untuk membangun kesadaran akan hemat energi memang membutuhkan waktu. “Para penghuni sekolah, baik murid, guru dan staf lainnya, masih meragukan, apakah dengan melakukan hal sederhana tersebut, biaya listrik dapat berkurang?”. It is not easy to change old habit. People are use to turning on all lights even during the day and setting the air conditioner in the cooletemperature.

Perlahan-lahan Pak Nanang dan Energy Warrior mengajukan ide-ide hemat energi mereka ke dewan guru, seperti mengganti lampu dengan yang hemat energy dan menutup celah pintu kelas. Saat ini bagian bawah dari pintu kelas, terdapat celah yang cukup besar, hal ini harus diperbaiki. Mereka juga mengusulkan agar terdapat pintu otomatis sehingga tidak ada pintu yang terus terbuka selama pendingin ruangan sedang dinyalakan. “Ide tersebut diterima dengan baik oleh dewan guru, namun pelaksanaannya memang dilakukan perlahan dan bertahap. Kita mulai dari yang paling mudah dan terjangkau harganya.,” ungkap beliau.  Ide-ide ini juga mengasah kreativitas mereka untuk memecahkan masalah yang ada.

Kompetisi ini telah memberikan dampak yang positif pada penghuni Global Jaya. Seluruh bagian dari sekolah jadi mengetahui bagaimana menghemat energi dan manfaat apa yang diberikan dari kebiasaan tersebut. Warga sekolah jadi memahami bahwa pola hidup boros energi itu harus diubah. Pak Nanang juga mengatakan, “Anak-anak juga senang mengikuti kompetisi tantangan bulanan yang diadakan. Bahkan pernah ada yang menang dan tentunya sangat membanggakan bagi kami semua.”

Good jobGlobal Jaya! Keep it up!